18 Mei 2016
Jl. Jombang 1/8A
7.25 WIB
Kudengar bahwa orang-orang jaman sekarang memiliki satu tambahan hari dalam seminggu yang disebut D-Day. D-Day wajib diperingati untuk merayakan sebuah hari yang ditunggu-tunggu. Bagiku, D-Day ku adalah hari ini. Hari ketika aku akan memulai liburan dan pulang ke kampung halaman.
Kemarin, adalah D-Day ku yang lain. Yaitu ketika hariku menghabiskan waktu bersama teman-teman dekat dengan bersenang-senang di taman hiburan sebelum kemudian kami harus kembali ke kampung halaman masing-masing dalam jangka waktu yang cukup lama.
Aku sudah mengatakan di catatanku sebelumnya bahwa aku tidak sabar menuliskan kegiatanku ketika bersenang-senang di Jatim Park 1 kemarin. Yes, kegiatan kemarin benar-benar menyenangkan. Aku dan lima temanku lainnya bergantian menaiki wahana.
By the way, aku sedang mengetik sambil mendengarkan lagu yang cukup menyentuh. Jika kalian tahu seperti apa lagu All For You yang merupakan original soundtrack drama Korea Reply 1997, kurasa kalian tahu apa yang kumaksud. Yap, baper. Hahaha ...
Apa, ya? Sebenarnya aku sering kebingungan bagaimana aku harus menulai sebuah tulisan untuk kategori diary. Aku sudah lama tidak menulis pengalaman semacam ini karena terlalu sering menulis cerpen khususnya yang bergenre romance (Silahkan cek di akun wattpad-ku @warapam). Tapi, baiklah. Mari kita coba untuk membuka catatan ini dengan kata ....
THIS IS MY D-DAY!!
Nah, sekarang catatan ini baru resmi dibuka. Paragraf-paragraf sebelumnya hanyalah intermezo.
Jadi, selama hampir setengah hari kemarin aku dan lima temanku yang fotonya terpampang di atas benar-benar mengisi liburan dengan kegiatan menyenangkan yang bermanfaat untuk kesehatan otak, sekaligus memacu adrenalin dengan tingkat ekstrem yang .... lumayan membuat jantung berdentum jedug-jedug. Tidak. Kami tidak sedang clubbing. Tapi mencoba wahana-wahana yang ekstrem. Yah, meskipun wahana yang aku naiki tidak sebegitu ekstremnya.
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi kemudian langsung mencoba wahana pertama: Sebuah bus sekolah warna merah yang dinaik-turunkan dengan cukup cepat dan membuat ulu hatiku naik hingga tenggorokan. But seriously it was so fun! Meski masih belum ada apa-apanya dibanding roaler coaster.
Setelah dari bus-busan itu tadi, kami lanjut ke wahana lain yaitu menaiki semacam coaster yang kecepatannya hanya mencapai 20 km/jam untuk berkeliling di ketinggian beberapa belas meter. Um, apa wahana ini bisa disebut sebagai coaster mengingat kecepatannya hanya segitu?
Tapi, bukan itu poin serunya. Serunya adalah ketika aku melihat kedua temanku yang lain, Dhita dan Tisna, mencoba menaiki wahana Pendulum 360. Yap, aku jelas tidak akan mempertaruhkan nyawa untuk mencoba menaiki wahana gila itu. Meskipun Presiden Amerika datang dan menawarkan uang tunai jutaan dollar, atau dibayar dengan keliling dunia gratis selama berbulan-bulan, demi apapun aku tidak akan pernah mau. Wahana ini gila. Seriously.
Jadi, ketika kalian menaiki wahana ini, awalnya kalian akan diputar ke samping 360 derajat secara perlahan. Satu menit kemudian, pendulum ini mulai bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan perlahan. Makin lama, pendulum ini bergerak memutar-mutar dengan sudut derajat yang lebih besar. Penumpangnya digoyang ke kiri dan ke kanan dengan presisi yang semakin tinggi, kemudian diputar, dan puncaknya adalah ketika pendulum ini memutar ke atas 360 derajat secara utuh berkali-kali. Aku dan ketiga temanku yang lain yang menyaksikan hanya bisa ternganga melihat sepuluh orang seperti diblender sekaligus diputar-putar di dalam black hole.
Begitu pendulum itu berhenti, seluruh penumpang yang awalnya berteriak-teriak sopran hanya bisa terdiam teler. Mereka benar-benar teler. Ya, menurut kalian bagaimana tidak teler jika tubuh kalian diputar-putar, kepala di bawah kaki di atas, digoyang-goyang seperti gantungan kunci yang tidak berdaya?
Aku yakin sekali mereka turun dari wahana dengan kaki seperti agar-agar. Kedua temanku yang memang menyukai wahana-wahana pemacu adrenalin super seperti tadi tertawa dan berteriak kegirangan begitu turun dan menghampiri kami yang lain. Dan satu-satunya respon kami saat itu adalah, "Kalian benar-benar sinting."
Kalian tahu apa yang terjadi setelahnya? Begitu kami menuju ke Rumah Hantu dan mengantri, kedua temanku yang menaiki pendulum tadi melompat keluar dari pagar antrian dan duduk tidak berdaya karena masih mual dan pusing. Jadi, akhirnya hanya ada aku dan ketiga temanku yang lain yang mengantri masuk ke rumah hantu. Kejadian memalukanku dimulai di sini.
Begitu antrian sudah di depan mata, dan ketiga temanku sudah siap masuk sedangkan tiketku sudah ditandai, aku melompat ke luar antrian dan memutuskan tidak bernyali memasuki ruangan gelap penuh demit-demitan itu tadi. Demi apapun nyaliku hilang begitu saja. Antrian tiketku yang begitu panjang hanya berakhir dengan melompati pagar antrian karena takut bertemu demit-demitan -__-
Kami lalu mengunjungi dan mencoba wahana-wahana lainnya. Tidak apa-apa aku tidak jadi memasuki Rumah Hantu, yang jelas begitu aku masuk ke sebuah wahana berisi badut-badut seram bernama Carnivalloween aku berada di barisan depan sendiri dan .... berteriak paling keras kemudian lari mencari jalan keluar lebih dulu -_-
Wahana favoritku adalah ketika aku menaiki coaster mini dengan kecepatan sekitar 160 km/jam sambil diputar kesamping 180 derajat dan ketika aku menaiki sebuah ... apa, ya, namanya?--Pokoknya semacam ayunan yang dinaikkan hingga 50 meter kemudian digerakkan berputar ke samping.
Yah, begitulah. Kedua wahana ini bagiku keren. Sebenarnya ada keinginan untuk menaiki wahana roller coaster yang memiliki rel berputar ke atas tapi ... aku masih sayang dengan tenagaku. Lagi pula tidak ada yang memiliki tenaga untuk menaiki coaster itu ... *alasan*
Hah, pokoknya kurang lebih kegiatannya semacam itu. Kami kembali ke parkiran pukul setengah 4 sore dalam keadaan kaki kram dan tubuh terlalu lelah.
Sekarang sudah pukul 7.52 dan aku harus bersiap ke kampus untuk tandatangan penyerahan hadiah (hooray!) pukul 9.00. Jam 10.00 aku harus segera berangkat ke stasiun.
Aku tidak sabar lagi menuliskan beberapa kegiatanku, dan barangkali opini seputar kejadian sosial lagi, begitu sampai di rumah nanti sore. Terima kasih sudah membaca catatan ini. Sampai jumpa di catatan-catatanku selanjutnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar